Sabtu, 01 April 2023

Teman, Sahabat, Pernikahan, dan Orang Asing

 Teman, Sahabat, Pernikahan, dan Orang Asing

Ceritanya tentang 2 teman yang kami temui di ponsel dan mulai mengobrol. Kami berdua tidak tahu bahwa kami terlalu terikat dan ini akan membuat kami sulit untuk hidup tanpa satu sama lain.

Aku dan Sahabat terbaikku. Dia adalah seorang gadis. Roon dan saya seumuran dan kami sering bertengkar di hari-hari awal. Kami tidak pernah melewatkan kesempatan untuk saling menggoda CreativEvent.id. Akhirnya, kami menjadi teman baik dan menghabiskan banyak waktu bersama. Dia tinggal di dekat rumah saya. Kami bertemu, makan, dan menghabiskan hidup kami dengan gembira. Kami sangat dekat satu sama lain. Kami berdua mencintai seseorang yang dia cintai sepupunya dan aku mencintai orang lain. Kami berdua berbagi banyak waktu dan juga berbagi setiap dan semua yang terjadi tentang hari itu. Akhirnya, sepupunya datang dan dia bertunangan. Dia memperkenalkan saya kepada sepupunya sebagai sahabat.

Suatu hari dia berdebat dengannya tentang sesuatu dan siap bunuh diri untuknya. Saya berhasil entah bagaimana dan membuatnya rileks. Nanti kita tutup sekian.

Setelah 1 tahun dia menikah dengannya. Tapi dia tidak mengundangku ke pernikahannya dan membuat alasan bahwa dia tidak bisa mengundangnya karena dia tidak bisa melihatku seperti ini. Dia tidak suka jangan selamat tinggal.

Kami berbicara selama hampir 2 hari sebelum pernikahannya. Terus menerus!!. Dia banyak menangis dan kami mengingat setiap momen yang kami habiskan bersama. Dia seperti sudut bagi saya dalam hidup saya. Tetap saja, aku sangat merindukannya. Setelah pernikahannya, dia menghubungi saya hanya 1 kali karena dia akan segera meninggalkan negara itu.

Saya seperti kaget. Saat dia bilang dia pindah ke Dubai bersama suaminya. Dia pindah dalam 4 bulan dan kami tidak pernah berbicara lagi.

Setelah pernikahannya, saya menikah juga tetapi kebetulan saya memilih hari yang sama untuk bulan yang sama dengan yang dia pilih untuk pernikahannya. Saya pikir kebetulan sekali.

Sekarang dia memiliki bayi perempuan. Saya memiliki id Facebooknya selama 2 tahun terakhir tetapi tetap saja, saya tidak menghubunginya. Aku juga punya bayi laki-laki. Dan bahagia menikah dengan orang yang saya cintai. Tapi tetap saja, ada sesuatu di hati saya yang saya rindukan selama 2 tahun. Aku tidak tahu apakah dia bisa merasakan perasaan yang sama denganku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar